Minggu, 25 Maret 2012

Curhat Juga Perlu Etika, Lho !

Curhat menunjukkan rasa dekat dan kepercayaan. Saat seseorang curhat pada Anda, artinya dia merasa dekat dan percaya pada Anda. Begitupun saat Anda curhat pada seseorang.

Oleh sebab itu, agar kedekatan dan kepercayaan itu bisa berjalan seperti yang diharapkan, perlu ada attitude yang baik saat curhat. Tanpa itu, mustahil kita bisa saling dekat dan percaya.

Mau saling berbagi perasaan. Ini akan menunjukkan sejauh mana hubungan Anda dengan orang lain. Hubungan yang menyenangkan adalah bila kedua belah pihak sama-sama jujur akan perasaannya masing-masing.

Siap terluka. Apalagi kita semua tahu, tak ada yang menjamin bahwa setiap hubungan akan selalu dipenuhi rasa suka, dan dampak curhat tak selalu berakhir baik. Sebaliknya, bisa saja Anda jadi marah, sedih, dan sakit hati.

Jangan manipulatif. Apalagi sampai menjelek-jelekan salah satu pihak. Hubungan yang baik akan terjalin bila tak ada seorang pun yang mencoba untuk memanipulasi diri dan orang lain.

Pilih waktu. Karena tak setiap saat orang bisa meluangkan waktu untuk mendengar curhat Anda. Selain itu, Anda juga harus bisa melihat sikon pada siapa Anda ingin mengungkapkan diri.

Positif thinking. Bisa saja orang yang curhat itu sedang memanipulasi masalah, atau bisa jadi teman curhat salah mengerti apa isi curahan hati kita. Oleh sebab itu, kita harus selalu berpikiran positif.

Kalau Anda tak mengerti apa yang dimaksud sahabat Anda, misalnya, tanyakan lagi dengan kalimat lain. Ini untuk menghindari salah paham. Contohnya, teman Anda bilang, "Aku capek deh naik bus denganmu tiap hari." Kalau Anda tanya ulang, ternyata yang dimaksudnya adalah, "Aku capek naik bus. Aku ingin beli mobil."

Kalau sama-sama enak, bukan tidak mungkin isi curhat semakin mendalam ke hal-hal paling pribadi. Apalagi bila kita pun siap memberikan solusi. Pasti hubungan akan semakin dekat. So, kenapa tidak curhat?*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar