Selasa, 20 Maret 2012

bagaimana menjadi guru yang kreatif dan profesional

a.       Fleksibel
Dibutuhkan guru yang tidak kakuh,luwes, dan dapatmemahami kondisi anak/ peserta didik. Memahami cara belajar mereka, serta mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai dengan kecerdasan anak dan potensi yang dimilikinya.
b.      Optimistis
Keyakinana yang tinggi akan kemampuan pribadi dan keyakinan akan perubahan yang terjadi pada peserta didik ke arah yang lebih baik melalui proses interaksi guru-murid yang fun akan menumbuhkan karakter yang sama terhadap anak tersebut.
c.       Respek
Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan peserta didik akan dapat memicu dan memacu mereka untuk lebih cepat tidak sekear memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruh tentang berbagai hal yang dipelajarinya
d.      Cekatan
Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, dan penuh inisiatif. Kondisi ini prlu diimbangi oleh anda sebagai guru sehingga anda mampu bertindak sesuai kondisi yang ada.
e.       Humoris
Menjadi guru yang killer ? anak-anak malah takut pada anda dan tidak mau belajar. Meskipun tidak setiap orang mempunyai sifat humoris sifat ini dituntut  untuk dimiliki seorang pengajar. Karena pada umumnya anak akan lebih cenderung suka sekali dengan proses belajar mengajar yang dibumbuhi dengan humor, secara tidak langsung hal tersebut akan membantu mengaktifkan kinerja otak kanan mereka
f.       Inisiatif
Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan  semua peserta didik mengikutinya, guru harus menemukan ide dari hal-hal baru yang positif di luar kurikulum. Ia dapat membuat anak didik terinspirasi untuk menemukan hal-hal baru dan lebih memahami informasi-informasi pengetahuan yang disampaikan gurunya.
g.      Lembut
Di manapun anda guru yang bersifat kasar , kaku, emosi biasanya mengakibatkan dampak buruk bagi peserta didik dan sering tidak berhasil dalam proses belajar mengajar kepada anak didik . pengaruh kesabaran, kelembutan, dan rasa kasih sayang akan lbih efektif dalam proses belajar mengajar dan lebih memudahkan munculnya solusi atas berbagai masalah yang muncul.
h.      Nge-friend
Jangan membuat jarak antara guru dan peserta didik hanya karena kita sebagai seorang guru. Jika kita dapat menjadi teman yang baik bagi mereka akan menghasilkan emosi yang lebih kuat daripada sekadar hubungan guru-murid. Sehingga anak akan lebih  mudah beradaptasi dalam menerima pelajaran dan bersosiaisasi dengan lingkungannya.