Selasa, 19 Juni 2012

DI SAAT KU MENINGGALKAN DUNIA INI


Perlahan, tubuhku ditutup tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...
 
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat,
rekan bisnis, atau orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin,
Tobat tak lagi dianggap,
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...

Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.



Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering kuumbar  dulu

Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta ,
teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka ,
maafkan aku ayah dan ibu ,
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang mu
beri juga aku waktu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,
bersama mereka ...

begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia sia an
kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya
sama sekali mengapa ku sia sia saja ,
waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu ...

Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan ...

Minggu, 17 Juni 2012

PERJUANGAN YANG MELELAHKAN AKHIRNYA PUPUS DI ATAS GUNUNG (PART 1)



Hari ini adalah hari jum’at tepatnya tanggal 7 juni 2012 saya dan rombongan “ISLAMIC CAMP” bersiap-siap menuju daerah soppeng-barru untuk mendaki gunung yang penduduk di sana menyebutnya “BULU DUA” tapi sebelum itu kami bersama-sama peserta Islamic camp lainnya berkumpul di gunung sari center kampus UNM (Universitas Negeri Makassar) di sana kami dikumpulkan bersama dengan ikhwa-ikhwa (* baca = laki-laki) lainnya. Di sana ternyata saya merasa tersanjung karena ternyata bukan hanya ikhwa dari seluruh LDF UNM yang hadir ternyata ada juga ikhwa dari LDF UNISMUH (LPKSM), UNHAS (MPM) dan STIBA (MAHAD’ ALY) dan yang paling membuat saya terkejut ternyata ada juga LDF dari pare-pare dan palu pun tak mau ketinggalan dong dari kegiatan Islamic camp ini.
Pukul 17.30 wita kami berangkat dengan menggunakan bis menuju daerah yang telah ditetapkan untuk melaksanakan Islamic camp ini yaitu di perbatasan barru-soppeng yaitu di “bulu dua” perjalanan ke sana membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan. Di perjalanan kami mobil kena macet mulai dari A.P Pettarani sampai Perintis kemerdekaan. Inilah wajah Makassar saat sore macet, macet, dan macet terus. Perjalanan tetap dilanjutkan sampai di Maros. Di maros kami singgah untuk melaksanakan shalat magrib secara berjamaah di masjid al-markaz Maros. Kemudian perjalanan di lanjutkan sampai tiba saatnya kita makan malam drumah makan segeri tepat pukul 22.00 wita gambar ini diambil ketika kami di rumah makan segeri. Setelah makan perjalanan kami lanjutkan ke objek yang direncanakan. Di perjalanan mata kami di manjakan dengan acara pesta pernikahan yang diiringi dengan electon “ pentas music”
Akhirnya tepat di pukul 00.00 wita kami sampai di tempat tujuan. Kami di sambut dengan angin dan dingin yang menusuk sampai ketulang-tulang saya berrrr (* dingin) sekali. Setelah itu kami pun mulai beranjak menuju lembah untuk mendirikan kemah (* tempat untuk berteduh) 


Setelah mendirikan tendah kami pun beranjak dari peraduan kami dan bersiap berlayar menuju dunia mimpi yang indah (* tidur). Saat tertidur kami pun di sambut dengan hujan yang cukup lembat yang membuat tubuh ini semakin dingin dan tak bisa digerakkan. Tapi inilah nikmatnya hidup, susah senang kita jalani bersama
Subuh hari kami terbangun untuk melaksanakan shalat shubu secara berjamaah. Setelah itu bersiap-siap untuk membuat sarapan pagi.
Aneh bin ajaib pada saat proses masak memasak saya merasa otimis karena untuk menyalakan api dari kayu yang basah itu susah. Meskipun susah kami tetap berusaha untuk menyalakan api tersebut. Dan akhirnya dengan semangat yang pantang menyerah kami pun bisa menyalakan api tersebut
Hari sabtu pukul 09:00 wita kami bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan untuk menaklukkan  “ BULU DUA” disinilah iman dan ketahuidan kami di coba. Mulai dari jalan kaki 3 KM menelusuri jalan, memasuki hutan dan setiap pos kami di haruskan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan mengenai masalah ketauhidan. Yang saya ingat waktu itu kami di beri prtanyaan mengenai doa memasuki sebuah desa itu diberi di pos I. Setelah kami menjawab semua pertanyaan itu kami pun melanjutkan ke pos ke II. Perjalanan begitu rumit buat kami karena menanjaki gunung dengan kemiringan 50 0

inilah yang membuat kami sedikit tergopoh-gopoh untuk menelusuri gunung ini yah allah tolonglah hambamu ini saya tidak kuat lagi kataku dalam hati kecilku.  Namun dengan semangat dan kerja keras tim kami pun masih bergulat dengan rasa haus, capek, lelah, sembari meneriakkan allahu akbar. Di pos II kami pun diharuskan menjawab semua pertanyaan yang dberikan. Akan tetapi sebelum itu kami harus memberikan password (kata kunci) kepada pemberi pertanyaan. Paswordnya yaitu TAHUID. Pada kesempatan ini kami satu persatu di tunjuk untuk menjawab masalah yang berkaitan denga tahuid dintaranya yaitu
-         Tahuid ulluhiya (tahuid yang mengesakan allah)
-         Tahuid rububiyah (tahuid yang meyakini bahwa allah adalah pencipta alam semesta beserta isinya)
-         Tahuid asma wa syifa (tahuid yang meyakini bahwa allah mempunyai nama-nama yang perlu di ketahui)
Pukul 12.00 wita kami pun masih bergelut dengan menanjaki gunung ini yang rasanya tubuh ini tidak sanggup lagi untuk mendaki. Akan tetapi dengan dorongan semangat teman-teman saya pun semakin semangat dan meneriakkan ALLAHU AKBAR.  Kira-kira pukul 12:30 wita kami pun baru sampai di puncak bulu dua. Subhanallah allahu akbar betapa besar keagungan mu ya allah (ucapku dengan mulut yang tak bertulang ini). Di gunung inilah saya baru tersadar bahwa ternyata manusia tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan gunung ini. Sebehanaallah maha suci allah yang telah menciptakan gunung ini yang menjadi pasak sehingga manusia tidak terlampar ke luar orbit saat bumi berputar. inilah gambar saat kami berada di puncak gunung “ BULU DUA”

ini adalah saya ketika berada di puncak bulu dua beserta kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan ketika berada di puncak


" ini adalah ketika saya bersama ikhwa yang lainnya sedang berfoto di base camp tempat kami mendirikan tenda "




gambar ini diambil ketika kami berada di puncak bulu dua terlihat ikhwa sedang mendengarkan materi dari ikhwa MAHAD ' ALY. disinilah kami diberi renungan mengenai betapa besar nikmat allah dan betapa besar keagungan allah

ini adalah murrabbi saya (* baca: Guru) yang selalu memberikan tambahan ilmu setiap hari jum'at di mesjid kampus FIP UNM. nama beliau adalah Ust. Syamsuar Hamka beliau adalah mahasisiwa UNM jurusan Fisika




Sampai di sini dulu yah ceritaku hari ini jangan lupa baca season kedunya yah yang mana akan saya ceritakan mengenai susahnya turun gunung di bandingkan dengan memanjatnya.
Salam
Adimuliadi

Senin, 04 Juni 2012

BIARKAN MASA DEPAN ANDA DATANG DENGAN SENDIRINYA


masa depan adalah sesuatu yang misteri buat kita semua dan masa depan anda menentukan usaha anda dari sekarang. kesemuanya itu telah di jelaskan dalam surah an-nahl di bawah ini
( Telah pasti datangnya ketetapan Alloh, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan ( datang ) nya ) QS. An Nahl : 1
Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi ! Apakah anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah buahan sebelum masak ? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum terwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana bencana yang bakal ada didalamnya ? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan ?
Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke bumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan terhenti jalan kita sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa jadi pula, kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya.
Dalam syariat, memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka buka alam gaib, dan kemudian terhanyut dalam kecemasan kecemasan yang baru di duga darinya, adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. pasalnya hal itu termasuk thuulul amal ( angan angan yang terlalu jauh ). Secara nalar, tindakan itu pun tidak masuk akal, karena sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang bayang. Namun ironis, kebanyakan manusia di dunia ini justru banyak termakan oleh ramalan ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan krisis ekonomi yang kabarnya akan menimpa mereka. Padahal , semua itu hanyalah bagian dari kurikulum yang diajarkan di " sekolah sekolah syetan ".
( setan menjanjikan ( menakut nakuti ) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan ( kikir ), sedang Alloh menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia ) QS. Al Baqarah : 268
Mereka yang menangis sedih menatap masa depan adalah menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita dakit selama setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi. Padahal, orang yang sadar bahwa usia hidupnya berada di ' genggaman yang lain ' tentu tidak akan menggadaikan untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang yang tidak tahu kapan akan mati, tentu salah besar bila justru menyibukkan diri dengan sesuatu yang belum ada dan tak terwujud.
Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. jangan pernah menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula pernah menanti serangan petakanya. Sebab, hari ini anda sudah sangat sibuk.
Jika anda heran, maka lebih mengherankan lagi orang orang yang berani menebus kesedihan suatu masa yang belum tentu matahari terbit di dalamnya dengan bersedih pada hari ini. Oleh karena itu, hindarilah angan angan yang berlebihan.
wallahu'alam