Selasa, 03 April 2012

pendekatan dan teknik pembelajaran yang kondusif



BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG
Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan peserta didiklah yang menggerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan peserta didik dalam belajar.
Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi peserta didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang aktif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dan peserta didik.
Dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan peserta didik. Pandangan guru terhadap peserta didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai peserta didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang diambil guru dalam melakukan pengajaran.
Oleh karena itu, sebelum guru melakukan pengajaran diharapkan telah mengetahui pendekatan yang diambil adalah tepat untuk peserta didiknya. Supaya proses belajar mengajar bisa berjalan lancar. Maka dalam hal ini penyusun mengambil judul “Pendekatan dan Teknik Pembelajaran yang Kondusif”, karena penyusun melihat pendekatan yang tepat dapat menyampaikan tujuan pembelajaran dan pendekatan dalam belajar mengajar harus dapat diketahui dan dipahami guru.






B.       RUMUSAN MASALAH
1.         Apakah yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran?
2.         Apakah yang dimaksud dengan teknik pembelajaran?
3.         Bagaimana pendekatan dan teknik pembelajaran yang kondusif?
4.         Bagaimana teknik belajar yang kondusif bagi seorang siswa ?
C.     TUJUAN
1.         Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran.
2.         Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teknik pembelajaran.
3.         Untuk mengetahui bagaimana pendekatan dan teknik pembelajaran yang kondusif.
4.         Untuk mengetahui teknik-teknik belajar yang kondusif khususnya bagi siswa.



BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pendekatan Pembelajaran
Pengertian Pendekatan Pembelajaran Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki arti ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran, approach atau pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Menurut pendapat Wahjoedi (1999), pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal.
Fungsi Pendekatan Pembelajaran Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Di samping itu, tidak jarang nama metode pembelajaran diambil dari nama pendekatannya. Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan kegairahan siswa baik secara berkelompok maupun secara individual.Keharmonisan hubungan guru dan anak didik, tingginya kerjasama diantara siswa tersimpul dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas.(Djamarah 2006: 179) Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut:
Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran
1.      Pendekatan Kekuasaan
Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk mentaatinya. Di dalamnya ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itu guru mendekatinya.



2.       Pendekatan Ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
3.      Pendekatan Resep
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.
4.       Pendekatan Intruksional
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang baik.
5.      Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behavior modification approach) ini bertolak dari sudut pandangan psikologi behavioral.
Program atau kegiatan yang yang mengakibatkan timbulnya tingkah laku yang kurang baik, harus diusahakan menghindarinya sebagai penguatan negatif yang pada suatu saat akan hilang dari tingkah laku siswa atau guru yang menjadi anggota kelasnya. Untuk itu, menurut pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang dengan memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas. Sebaliknya, tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas diberi sanksi atau hukuman yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada gilirannya tingkah laku tersebut akan dihindari.
6.       Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara guru dan siswa serta hubungan antar siswa. Didalam hal ini guru merupakan kunci pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas. Untuk terrciptanya hubungan guru dengan siswa yang positif, sikap mengerti dan sikap ngayomi atau sikap melindungi.
7.       Pendekatan Kerja Kelompok
Dalam pendekatan ini, peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang produktif, dan selain itu guru harus pula dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik. Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi masalah-masalah pengelolaan.
8.       Pendekatan Elektis atau Pluralistik
Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dabn inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasikan dan atau ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya untuk pengelolaan kelas disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien.
9.      Pendekatan Analitik Pluralistik
Ada empat pendekatan yang perlu dicermati dalam pendekatan ini:
1.      Menentukan kondisi kelas yang diinginkan
2.      Menganalisis kondisi kelas yang nyata
3.      Memilih dan menggunakan strategi pengelolaan
4.      Menilai efektifitas pengelolaan.
10.  Pendekatan Permissif
Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik, sebab dengan itu akan membantu pertumbuhan secara wajar.
B.       Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh seseorang dalam mengimplementasikan metode secara spesifik (Akhmad Sudrajat, 2008). Teknik belajar dan pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik untuk mencapai tujuan tertentu.
Berbagai Teknik Belajar dan Pembelajaran, antara lain:
1.      Teknik Ceramah
a.       Merumuskan tujuan khusus yang akan dipelajari siswa.
b.      Menyusun bahan ceramah yang benar-benar perlu diceramahkan.
c.       Memberi  penanda tekanan materi penting tertentu.
d.      Memusatkan  perhatian siswa dan arahkan pada pokok materi yang diceramahkan.
e.       Menggunakan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami siswa (Soetopo, 2010).
2.      Teknik Tanya Jawab
a.       Merumuskan tujuan khusus penggunaan metode tanya-jawab.
b.      Mempersiapkan pertanyaan yang tidak hanya dijawab “ya” atau “tidak”.
c.       Merumuskan kemungkinan jawabannya agar guru memiliki patokan menjaga agar selalu dalam pokok persoalan (Soetopo, 2010).
3.      Teknik Diskusi
a.       Merumuskan tujuan khusus diskusi.
b.      Merumuskan persoalan atau masalah yang akan didiskusikan.
c.       Mempersiapkan pertanyaan yang memancing banyak jawaban, misalnya jawaban mempertimbangkan dan membandingkan.
d.      Setiap partisipasi dicatat intinya.
e.       Pada akhir diskusi seluruh pertanyaan dirumuskan kesimpulan umum.
4.      Teknik Demonstrasi dan Eksperimen
a.       Merumuskan tujuan khusus demonstrasi.
b.      Merancang tempat agar semua siswa dapat mengamati.
c.       Sebelum didemonstrasikan atau dieksperimenkan, agar dicoba dulu sebelumnya.
d.      Menjelaskan garis besar langkah-langkah demonstrasi atau eksperimen.
e.       Memberi petunjuk siswa untuk mencatat hal-hal penting pada demonstrasi dan eksperimen (Soetopo, 2010).
5.      Teknik Resitasi (Pemberian Tugas)
a.       Menentukan tujuan khusus resitasi.
b.      Menyediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas.
c.       Memberikan petunjuk mengerjakan yang jelas.
d.      Mengadakan pertanggungjawaban siswa.
e.       Mengadakan evaluasi, dan hasilnya dikembalikan kepada siswa (Soetopo, 2010).

C.     Teknik belajar yang kondusif bagi seorang siswa

Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh siswa dalam melakukan proses belajar. Oleh karena itu siswa harus mengetahu dan memahami bagaimana cara belajar yang baik diantaranya adalah  :

1.      Ciptakan suasana yang kondusif
Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Cara ini merupakan salah satu cara belajar yang baik karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.
2.       Lihat garis besarnya dahulu
Tips cara belajar yang baik dengan melihat garis besar materi. Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.
3.       Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran
Tips cara belajar dengan teknik meringkas intisari dari pelajaran. Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada. Tips Cara belajar yang baik bukan?
4.       Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat
Cara Belajar Yang Baik dengan teknik kemampuan mengingat. Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.
5.       Belajarlah dengan tekun dan rutin.
Tips cara belajar yang baik dan paling ampuh adalah dengan tekun dan rutin. Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar yang baik seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian Pendekatan Pembelajaran Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki arti ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran, approach atau pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Menurut pendapat Wahjoedi (1999), pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal.
Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh seseorang dalam mengimplementasikan metode secara spesifik (Akhmad Sudrajat, 2008). Teknik belajar dan pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik untuk mencapai tujuan tertentu.






















DAFTAR PUSTAKA

Djamarah 2006: 179) http://bjho05.wordpress.com/pdpk (dikses tanggal 27 maret 2012)