TEORI KEPRIBADIAN
A.
Characterology
Characterology (dari "karakter" dan Yunani-λογία,-logia) adalah
metode membaca karakter yang berusaha untuk menggabungkan fisiognomi direvisi,
phrenology direkonstruksi dan pathognomy diperkuat, dengan etnologi, sosiologi
dan antropologi. Dikembangkan oleh L. Hamilton McCormick pada tahun 1920,
characterology adalah sebuah upaya untuk menghasilkan sistem, ilmiah objektif
untuk menilai karakter seseorang.
Characterology berusaha untuk mengatasi kekurangan dalam sistem
phrenological Dr Francis Joseph Gall dan Johann Spurzheim. McCormick mencoba
untuk menjauhkan diri dari sistem-sistem sebelumnya, dan menulis secara luas
tentang bagaimana ide-ide membaik atas mereka.
McCormick menyarankan kemungkinan
aplikasi untuk characterology, misalnya, saran untuk orang tua dan pendidik,
bimbingan dalam promosi perwira militer, mengevaluasi pola berpikir (yaitu,
alasan berorientasi atau memori-oriented), menilai rekan bisnis dan pesaing,
konseling karir, dan memilih mitra perkawinan. Dan dapat disimpulkan bahwa
characterology adalah studi tentang
karakter termasuk pengembangan dan perbedaan dalam individu-individu yang
berbeda.
B.
Science Of Character
Menurut bahasa, karakter adalah
tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah
sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu.
Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui,
maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk
kondisi-kondisi tertentu. Dilihat dari
sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang
signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa
ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata
lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan.
C.
Tipologi
Tipologi adalah kajian tentang tipe
atau jenis. Secara lebih spesifik, kata ini dapat merujuk pada:
- Tipologi (antropologi), pembagian budaya menurut suku
bangsa.
- Tipologi (arkeologi), klasifikasi benda menurut
karakteristiknya.
- Tipologi (teologi), doktrin atau teori dalam
teologi Kristen tentang hubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru.
- Tipologi
(linguistik), kajian dan klasifikasi bahasa menurut fitur
strukturalnya.
D.
The Psychology of Personality (Psikologi Kepribadian)
Kepribadian menurut Psikologi
Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Lebih detail tentang definisi kepribadian menurut Allport yaitu kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas.
Kepribadian menurut Psikologi
Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Lebih detail tentang definisi kepribadian menurut Allport yaitu kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas.
Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan
maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu
dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya selalu terjadi
interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan
kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki
kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena
itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu
struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Dan tingkah
laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi
ketiga sistem kerpibadian tersebut.
Dari sebagian besar teori kepribadian diatas, dapat kita ambil
kesamaan sbb(E. Koswara):
1. sebagian besar batasan melukiskan kerpibadian sebagai suatu
struktur atau organisasi hipotesis, dan tingkah laku dilihat sebagai sesuatu
yang diorganisasi dan diintegrasikan oleh kepribadian. Atau dengan kata lain
kepribadian dipandang sebagai “organisasi” yang menjadi penentu atau pengarah
tingkah laku kita.
2. sebagian besar batasan menekankan perlunya memahami arti
perbedaan-perbedaan individual. Dengan istilah “kepribadian”, keunikan dari
setiap individu ternyatakan. Dan melalui study tentang kepribadian, sifat-sifat
atau kumpulan sifat individu yang membedakannya dengan individu lain diharapkan
dapat menjadi jelas atau dapat dipahami. Para teoris kepribadian memandang
kepribadian sebagai sesuatu yang unik dan atau khas pada diri setiap orang.
3. sebagian besar batasan menekankan pentingnya melihat kepribadian
dari sudut “sejarah hidup”, perkembangan, dan perspektif. Kepribadian, menurut
teoris kepribadian, merepresentasikan proses keterlibatan subyek atau individu
atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor
genetic atau biologis, pengalaman-pengalaman social, dan perubahan lingkungan.
Atau dengan kata lain, corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi
oleh factor-faktor bawaan dan lingkungan.
E. The Psychology
of character (Psikologi Karakter)
1. Unsur dalam Pembentukan Karakter
Unsur
terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran, yang di dalamnya
terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan
pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem
kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa
mempengaruhi perilakunya.
Jika program
yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka
perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut
membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa
kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus
mendapatkan perhatian serius.
Proses Pembentukan Karakter
Sebelum penulis
melanjutkan pembahasan, mari kita kaji ilustrasi berikut ini.. Di dalam sebuah
ruangan, terdapat seorang bayi, dan dua orang dewasa. Mereka duduk dalam posisi
melingkar. Kemudian masuk satu orang lain yang membawa kotak besar berwarna putih
ke arah mereka. Setelah meletakkan kotak tersebut di tengah-tengah mereka,
orang tersebut langsung membuka tutupnya agar keluar isinya. Apa yang
terjadi...? ternyata setelah dibuka, terlihat ada tiga ular kobra berwarna
hitam dan besar yang keluar dari kotak tersebut. Langsung saja, salah seorang
dari mereka lari ketakutan, sedangkan yang lainnya justru berani mendekat untuk
memegang ular agar tidak membahayakan, dan, tentu saja, si bayi yang ada di
dekatnya tetap tidak memperlihatkan respon apa-apa terhadap ular.
F.
Theory Of
Personality
KEPRIBADIAN menurut Allport adalah:
…sebuah organisasi dinamis di dalam
sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan
pikirannya.
Sedangkan menurut Pervin dan John:
kepribadian mewakili karakteristik
individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang
konsisten.
Dalam teori-teori kepribadian,
kepribadian terdiri dari antara lain trait dan tipe (type). Trait
sendiri dijelaskan sebagai konstruk teoritis yang menggambarkan unit/dimensi
dasar dari kepribadian. Trait menggambarkan konsistensi respon individu dalam
situasi yang berbeda-beda. Sedangkan tipe adalah pengelompokan bermacam-macam
trait. Dibandingkan dengan konsep trait, tipe memiliki tingkat regularity dan
generality yang lebih besar daripada trait.
Trait merupakan disposisi untuk
berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku
seseorang pada berbagai situasi. Teori trait merupakan teori kepribadian yang
didasari oleh beberapa asumsi, yaitu:
- Trait
merupakan pola konsisten dari pikiran, perasaan, atau tindakan yang
membedakan seseorang dari yang lain, sehingga:
- Trait relatif stabil dari waktu ke waktu
- Trait konsisten dari situasi ke situasi
- Trait
merupakan kecenderungan dasar yang menetap selama kehidupan, namun
karakteristik tingkah laku dapat berubah karena:
- ada proses adaptif
- adanya perbedaan kekuatan, dan
- kombinasi dari trait yang ada
Tingkat trait kepribadian dasar
berubah dari masa remaja akhir hingga masa dewasa. McCrae dan Costa yakin bahwa
selama periode dari usia 18 sampai 30 tahun, orang sedang berada dalam proses
mengadopsi konfigurasi trait yang stabil, konfigurasi yang tetap stabil setelah
usia 30 tahun (Feist, 2006).
Teori trait dimunculkan pertama
kalinya oleh Gordon W. Allport. Selain Allport, terdapat dua orang ahli lain
yang mengembangkan teori ini. Mereka adalah Raymond B. Cattell dan Hans J.
Eysenck.
Allport mengenalkan istilah central
trait, yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya digunakan oleh orang untuk
mendeskripsikan individu. Central trait dipercaya sebagai jendela menuju
kepribadian seseorang. Menurut Allport, unit dasar dari kepribadian adalah
trait yang keberadaannya bersumber pada sistem saraf. Allport percaya bahwa
trait menyatukan dan mengintegrasikan perilaku seseorang dengan mengakibatkan
seseorang melakukan pendekatan yang serupa (baik tujuan ataupun rencananya)
terhadap situasi-situasi yang berbeda. Walaupun demikian, dua orang yang
memiliki trait yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang sama. Mereka
dapat mengekspresikan trait mereka dengan cara yang berbeda. Perbedaan inilah
yang membuat masing-masing individu menjadi pribadi yang unik. Oleh sebab itu
Allport percaya bahwa individu hanya dapat dipahami secara parsial jika
menggunakan tes-tes yang menggunakan norma kelompok.
Sama seperti Allport, Cattell juga
percaya bahwa kata-kata yang digunakan seseorang untuk menggambarkan dirinya
dan orang lain adalah petunjuk penting kepada struktur kepribadian. Perbedaan
mendasar antara Allport dan Cattell adalah bahwa Cattell percaya kepribadian
dapat digeneralisir. Yang harus dilakukan adalah dengan mencari trait dasar
atau utama dari ribuan trait yang ada. Menurut Allport, faktor genetik dan
lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan perilaku manusia. Bukan hanya
faktor keturunan sendiri atau faktor lingkungan sendiri yang menentukan
bagaimana kepribadian terbentuk, melainkan melalui pengaruh resiprokal faktor
keturunan dan lingkungan yang memunculkan karakteristik kepribadian.
Sehubungan dengan adanya peran genetik
dalam pembentukan kepribadian, terdapat 4 pemahaman penting yang perlu
diperhatikan:
1. Meskipun faktor genetik mempunyai
peran penting terhadap perkembangan kepribadian, faktor non-genetik tetap
mempunyai peranan bagi variasi kepribadian
2. Meskipun faktor genetik merupakan
hal yang penting dalam mempengaruhi lingkungan, faktor non-genetik adalah
faktor yang paling bertanggungjawab
akan perbedaan lingkungan pada orang-orang
akan perbedaan lingkungan pada orang-orang
3. Pengalaman-pengalaman dalam
keluarga adalah hal yang penting meskipun lingkungan keluarga berbeda bagi
setiap anak sehubungan dengan jenis
kelamin anak, urutan kelahiran, atau kejadian unik dalam kehidupan keluarga pada tiap anak
kelamin anak, urutan kelahiran, atau kejadian unik dalam kehidupan keluarga pada tiap anak
4. Meski terdapat kontribusi genetik
yang kuat terhadap trait kepribadian, tidak berarti bahwa trait itu tetap atau
tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan.